Anak manja mungkin menjadi beban pikiran bagi sebagian orangtua.
Bahkan kadang orangtua akan dibuat bingung dengan setiap tingkah laku dan
kemauan anak. Ada beberapa orangtua yang kadang menuruti semua keinginan anak,
tetapi ada kalanya mereka juga akan kewalahan menghadapi anak mereka.
Apakah anak anda tergolong anak-anak yang manja? Ada beberapa
tanda yang terlihat pada anak, terutama bila orangtua terlalu memanjakannya.
Berikut adalah beberapa ciri seperti apa anak yang manja itu dan bagaimana
mengatasi anak manja.
1.
Anak tidak tahu batasan (misalnya memaksa meminta sesuatu
untuk hal-hal yang tidak ia butuhkan, melanggar berbagai aturan yang
telah ditetapkan).
2.
Sering merengek, dan mudah menangis.
3.
Perilaku yang selalu tergantung pada orang lain, dan
mengharapkan bantuan orang lain untuk mengerjakan hal-hal yang seharusnya
sudah dapat ia kerjakan sendiri (misalnya minta tolong untuk memakai
sepatu/mengambil tas pada anak usia 7 tahun).
4.
Mudah merajuk kalau kemauannya tidak terpenuhi, karena
tidak biasa dengan proses (biasanya ortu langsung memberikan apa yang dia
minta).
5.
Mau menang sendiri, sulit untuk mengalah.
6.
Daya juang (endurance) rendah.
Beberapa prinsip pengasuhan untuk mengatasi anak manja,
sehingga diharapkan perilakunya akan berubah.
1.
Buat aturan yang jelas untuk anak. Misalnya ada waktu
untuk tidur, makan, main, makanan yang boleh/tidak boleh dimakan anak dan
aturan-aturan lain. Namun demikian tetap ada fleksibilitas, misalnya
karena hari ini anak dan orangtua terlalu lelah, karena baru saja pulang
dari berlibur di luar kota, malam ini semua tidur lebih cepat.
2.
Anak boleh memilih, namun pastikan bahwa pilihan tersebut memang
sesuai untuknya. Misalnya, bukan memberi pilihan untuk tidur siang atau
tidak, karena anak pasti akan menjawab tidak. Namun pilihan untuk tidur
siang atau tidur-tiduran di kamar sambil membaca buku.
3.
Terlalu banyak larangan akan menyebabkan anak tidak percaya diri
dan takut untuk mengeksplorasi lingkungan.
4.
Aturan harus konsisten, jangan menyerah pada rengekan anak.
Orangtua harus bersikap tegas terhadap aturan yang telah dibuat.
5.
Konsekuensi terhadap pelanggaran aturan harus diberikan sesegera
mungkin.
6.
Beri penghargaan atas setiap keberhasilan anak dan jika anak
bersabar atas larangan orangtua.
7.
Biarkan anak bereksplorasi (terutama usia toddler), namun
pastikan bahwa lingkungan aman untuk anak (tak ada ujung meja yang tajam,
saklar listrik telah ditutup, dan sebagainya).
8.
Dorong anak untuk melakukan sesuatu sendiri sesuai tahap
usianya. Misalnya membuka celana sendiri untuk anak usai 3 tahun,
menyiapkan keperluan sekolah sendiri untuk anak 7 tahun. Beri tanggung
jawab pada anak sesuai dengan usianya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar