Selasa, 29 September 2015

Ini hal yang patut saya pertanyakan untuk diri saya



Saat ini di usia saya 20 tahun terkadang saya bingung ketika ada kata-kata bahwa “temen yang jualan perfum kita jadi kecipratan bau harumnya juga sedangkan temen yang suka mabuk-mabukkan kita bisa mabuk juga” di mana maksudnya kalau temen-temen di lingkungan kita baik maka kita akan baik juga terus kalo temen kita buruk orang akan mengenal kita buruk juga.
Tapi saya saat ini saya ingin mengenal semua tipe manusia, maksudnya saya ingin kenal dan berteman dengan semua orang dari berbagai pihak dan kalangan, kenapa? Ya karna saya suka mendengarkan cerita-cerita orang lain karena menurut saya seperti apapun dan bagaimanapun orang tersebut serta apapun yang dilakukan orang lain pasti ada maksud dibalik apapun. Saya pribadi menilai dan berpikir semua orang baik saya kurang suka untuk mengetahui keburukan orang lain, saya berpikir “sebuah keburukan itu biarlah dia dan TuhanNya yang tau sedangkan kelebihannya ya dia baik” itu menurut saya sih karna takutnya kalau kita tau kekurangan orang justru akan membuat kita membuat hal cerita yang menarik untuk diceritakan keorang lain maka lebih baik tidak tahu.
Dalam waktu setahun terakhir tepatnya dari akhir tahun 2014 saya merasa perlu lingkungan yang baru serta yang tidak berjangka setelah organisasi di kampus dan saya menemukan sebuah komunitas yang bertujuan untuk menyampaikan informasi halal atau haram yang ada disekitar kita. Awalnya hanya karna BC BBM dari murabbi waktu awal kuliah di awal kuliah terus ngajakin temen-temen buat ikut alhamdulillah ada yang ikut. Selain itu ada kenalan juga yang sebelumnya sempat kenal terus di kenalin sama temen yang lain akhirnya pada suatu hari ketemu sama temen yang ngajak buat bagi makanan, waktu itu diajakin malam jumata karna rencana bagi nasinya itu hari jumat, aku pikir itu syukuran atau haulan aja ternyata itu agenda rutin setiap jumat dan saya ikutan berpartisipasi kalau tidak ada kesibukan atau kuliah.
Awalanya specless berada di lingkungan ini, karna saya dalam beberapa waktu itu berpikir kembali ke diri saya “apa tujuan hidup saya? Mau jadi apa saya nanti?, istri? Emang kapan saya menikah? Belum ada calonnya juga kan? Udah bahagiain orang tua? Udah wisuda? Maunya berbagi cerita yang menginspirasi banyak orang”. Setelah saya bertanya ke diri saya atas itu semua maka saya harus menjalani itu semua satu per satu dan yang dalam dekat ini saya selesaikan adalah harus segera wisuda karna itu harapan orang tua, selanjutnya kerja, nah kerja? Mau kerja apa? Mengabdi? Berbagi? Ok berbagi itu apa bedanya sama mengajar menjadi guru? Hanya saja ketika kamu jadi guru semuanya terjadwal bangun pagi dan mengajar, mungkin tak sesimple itu tapi toh lebih dari 25 tahun abah sudah betah aja jadi guru sampai di tawarin jadi kepala sekolah aja gak mau, so yang penting tetap bisa berbagi dan bercerita kepada orang lain. Ok saya itu rencana kedepan saya tapi saat ini? Saya memang fokus dengan proses skripsi saya tapi dengan kegiatan rutin berbagi makanan dan sembako di komunitas itu membuat saya merasa bisa berbagi kebahagiaan dengan orang dan melihat banyak orang tersenyum.
Lingkungan itu nyaman dan membuat suatu kebahagian kepuasan batin, dari berbagai pengalaman berbagai cerita anggota yang lain padahal anggotanya cuma 5 orang cuma ini luar biasa. Tapi di sisi lain saya punya lingkungan yang bermacam-macam, maka saya bagian dari orang yang seperti apa?
terkadang dari lingkungan yang kurang baik apa saya ketularan dengan dengan ketidakbaikan itu? lalu lingkungan yang kurang baik itu harus diapakan? dibiarkan lalu ditinggalkan begitu saja? haiiii seperti itu kah? bukankah setiap orang berhak untuk menjadi baik? bukankah sesama manusia saling tolong menolong untuk memperbaiki diri? bukankah setiap orang dipertemukan pasti ada tujuan-tujuan tersendiri? bukankah memberi tahu hal yang orang lain belum tau itu suatu hal kebaikan? jika dengan lingkungan baik kita harusnya sama-sama menyebarkan kebaikan untuk orang lain sedangkan untuk lingkungan yang masih kurang baik kita rangkul untuk menuju kebaikan?
entahlah, hanya saja setiap manusia pemikiran tak sama & tak setujuan tapi setiap manusia punya hati nurani & setiap manusia berhak berbagi kebaikan serta kebahagiaan.