Jumat, 29 Juli 2016

Kuasai Kecerdasan Emosi Anda!

Ditulis oleh: Anne Ahira

"Siapapun bisa marah. Marah itu mudah.Tetapi, marah pada orang yang tepat,dengan kadar yang sesuai, pada waktu yang tepat, demi tujuan yang benar, dan dengan cara yg baik, bukanlah hal mudah." - Aristoteles, The Nicomachean Ethics.

Mampu menguasai emosi, seringkali orang menganggap remeh pada masalah ini. Padahal, kecerdasan otak saja tidak cukup menghantarkan seseorang mencapai kesuksesan.

Justru, pengendalian emosi yang baik menjadi faktor penting penentu kesuksesan hidup seseorang.

Kecerdasan emosi adalah sebuah gambaran mental dari seseorang yang cerdas dalam menganalisa, merencanakan dan menyelesaikan masalah, mulai dari yang ringan hingga kompleks.

Dengan kecerdasan ini, seseorang bisa memahami, mengenal, dan memilih kualitas mereka sebagai insan manusia. Orang yang memiliki kecerdasan emosi bisa memahami orang lain dengan baik dan membuat keputusan dengan bijak.

Lebih dari itu, kecerdasan ini terkait erat dengan bagaimana seseorang dapat mengaplikasikan apa yang ia pelajari
tentang kebahagiaan, mencintai dan berinteraksi dengan sesamanya.

Ia pun tahu tujuan hidupnya, dan akan bertanggung jawab dalam segala hal yang terjadi dalam hidupnya sebagai bukti tingginya kecerdasan emosi yang dimilikinya.

Kecerdasan emosi lebih terfokus pada pencapaian kesuksesan hidup yang *tidak tampak*.

Kesuksesan bisa tercapai ketika seseorang bisa membuat kesepakatan dengan melibatkan emosi, perasaan dan interaksi dengan sesamanya. 

Terbukti, pencapaian kesuksesan secara materi tidak menjamin kepuasan hati seseorang.

Di tahun 1990, Kecerdasan Emosi (yang juga dikenal dengan sebutan "EQ"),dikenalkan melalui pasar dunia.

Dinyatakan bahwa kemampuan seseorang untuk mengatasi dan menggunakan emosi secara tepat dalam setiap bentuk interaksi lebih dibutuhkan daripada kecerdasan otak (IQ) seseorang.

Sekarang, mari kita lihat, bagaimana emosi bisa mengubah segala keterbatasan menjadi hal yang luar biasa....

Seorang miliuner kaya di Amerika Serikat, Donald Trump, adalah contoh apik dalam hal ini. Di tahun 1980
hingga 1990, Trump dikenal sebagai pengusaha real estate yang cukup sukses, dengan kekayaan pribadi yang
diperkirakan sebesar satu miliar US dollar.

Dua buku berhasil ditulis pada puncak karirnya, yaitu "The Art of The Deal dan Surviving at the Top". Namun jalan
yang dilalui Trump tidak selalumulus...

Avila ingat depresi yang melanda dunia di akhir tahun 1990? Pada saat itu harga saham properti pun ikut anjlok
dengan drastis. Hingga dalam waktu semalam, kehidupan Trump menjadi sangat berkebalikan.

Trump yang sangat tergantung pada bisnis propertinya ini harus menanggung hutang sebesar 900 juta US Dollar!
Bahkan Bank Dunia sudah memprediksi kebangkrutannya.

Beberapa temannya yang mengalami nasib serupa berpikir bahwa inilah akhir kehidupan mereka, hingga benar-benar mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri.

Di sini kecerdasan emosi Trump benar-benar diuji. Bagaimana tidak, ketika ia mengharap simpati dari mantan
istrinya, ia justru diminta memberikan semua harta yang tersisa sebagai ganti rugi perceraian mereka.

Orang-orang yang dianggap sebagai teman dekatnya pun pergi meninggalkannya begitu saja. Alasan yang sangat
mendukung bagi Trump untuk putus asa dan menyerah pada hidup. Namun itu tidak dilakukannya.

Trump justru memandang bahwa ini kesempatan untuk bekerja dan mengubah keadaan. Meski secara finansial ia
telah kehilangan segalanya, namun ada "intangible asset" yang tetap dimilikinya.

Ya, Trump memiliki pengalaman dan pemahaman bisnis yang kuat, yang jauh lebih berharga dari semua hartanya yang pernah ada!

Apa yang terjadi selanjutnya?

Fantastis, enam bulan kemudian Trump sudah berhasil membuat kesepakatan terbesar dalam sejarah bisnisnya.

Tiga tahun berikutnya, Trump mampu mendapat keuntungan sebesar US$3 Milliar. Ia pun berhasil menulis kembali buku terbarunya yang diberi judul "The Art of The Comeback".

Dalam bukunya ini Trump bercerita bagaimana kebangkrutan yang menimpanya justru menjadikannya lebih bijaksana, kuat dan fokus daripada sebelumnya.

Bahkan ia berpikir, jika saja musibah itu tidak terjadi, maka ia tidak akan pernah tahu teman sejatinya dan tidak akan menjadikannya lebih kaya dari yang sebelumnya. Luar biasa bukan? :-)

Kecerdasan Emosi memberikan seseorang keteguhan untuk bangkit dari kegagalan, juga mendatangkan kekuatan pada seseorang untuk berani menghadapi ketakutan.

Tidak sama halnya seperti kecerdasan otak atau IQ, kecerdasan emosi hadir pada setiap org & bisa dikembangkan.

Berikut beberapa tips bagaimana cara mengasah kecerdasan emosi:

1. Selalu hidup dengan keberanian.
    Latihan dan berani mencoba hal-hal baru akan memberikan beragam pengalaman dan membuka pikiran               dengan berbagai kemungkinan lain dalam hidup.

2. Selalu bertanggung jawab dalam
    segala hal.

    Ini akan menjadi jalan untuk bisa mendapatkan kepercayaan orang lain dan mengendalikan kita untuk tidak           mudah menyerah. "being accountable is being dependable"

3. Berani keluar dari zona nyaman.
    Mencoba keluar dari zona nyaman akan membuat kita bisa mengeksplorasi banyak hal.

4. Mengenali rasa takut dan mencoba
    untuk menghadapinya.

    Melakukan hal ini akan membangun rasa percaya diri dan dapat menjadi jaminan bahwa segala sesuatu pasti       ada solusinya.

5. Bersikap rendah hati.
    Mau mengakui kesalahan dalam hidup justru dapat meningkatkan harga diri kita.

Nikmatilah Perbedaan!

Ditulis oleh: Anne Ahira untuk Avila!

Perbedaan adalah anugrah dari
Yang Maha Kuasa!


Lihatlah sekeliling kita, indahnya
warna-warni bunga, warna-warni satwa,
dan segala keragaman lain yang
menghiasi dunia.

Bayangkan kalau kita hanya mengenal
warna hitam saja! Alangkah gelapnya
dunia ini! :-)

Tanpa adanya perbedaan dan warna-warni,
kita tidak akan merasakan hidup
semeriah dan seindah sekarang ini,
betul?! :-)

Begitu pun dengan kehidupan, setiap
insan selalu berhadapan dengan segala
macam perbedaan dan warna-warni
kehidupan.

Tapi sayang, tidak semua orang mampu
melihat perbedaan sebagai kekayaan.
Banyak orang merasa tersiksa karena
perbedaan alias mereka tidak mampu
menikmatinya.

Berbagai bentuk kejahatan dimulai hanya
karena perbedaan. Entah itu perbedaan
warna kulit, agama, suku bangsa,
prinsip, atau sekadar pendapat.

Sebenarnya, perbedaan bukanlah sesuatu
yang bisa dihindari. Setiap orang lahir
dengan perbedaan dan keunikannya
masing-masing. Mulai dari perbedaan
fisik, pola pikir, kesenangan, dan
lain-lain.

Tidaklah mungkin segala sesuatu hal sama.
Bahkan kesamaan pun sebenarnya tidak
selalu menguntungkan.

Coba bayangkan, seandainya semua orang
memiliki kemampuan memimpin, lantas
siapa yang mau dipimpin? Kalau semua
orang menjadi orang tua, siapa yang mau
jadi anak? Siapa juga yang akan
menerima sedekah, jika semua orang
ditakdirkan kaya?

Perbedaan ada bukan untuk dijadikan
alat perpecahan. Banyak hal positif
yang bisa kita peroleh dengan perbedaan.
Namun, tentu saja semua itu harus
bersyarat. Nah, syarat apa saja yang
harus dipenuhi?

Berikut di antaranya...
1. Cara pandang kita terhadap perbedaan. 

    Berpikirlah positif dengan mensyukuri
    adanya perbedaan. Anggaplah perbedaan
    sebagai kekayaan. Cara pandang yang
    benar akan melahirkan sikap yang tepat.

    Ada baiknya kita mencari persamaan
    terlebih dahulu, sebelum mencari
    perbedaan.

2. Kelola perbedaan sebaik mungkin.

    Musyawarah untuk mencapai kesepakatan
    adalah jalan yang tepat untuk mengelola
    perbedaan.

    Berlatihlah utk menghargai, menerima,
    menjalankan dan bertanggungjawab
    terhadap keputusan bersama, meski
    berlawanan dengan ide awal kita.

3. Selalu posisikan segala sesuatu
    pada tempatnya.

    Saat bekerja sama dengan orang lain,
    salurkan potensi, karakter, minat yang
    berbeda-beda pada posisi 'yang tepat'.

    Cara ini akan mendorong tercapainya
    tujuan bersama dan mendukung
    pengembangan potensi masing-masing
    individu.

4. Jangan pernah meremehkan orang lain.

    Apapun dan bagaimana pun kondisi atau
    pendapat orang lain, perlakukan mereka
    selayaknya diri kita ingin diperlakukan.

    Anggaplah semua orang penting. Mereka
    memiliki peran tersendiri, yg bisa jadi
    tdk bisa digantikan oleh orang lain.

5. Jangan menonjolkan diri atau sombong.

    Merasa diri paling penting dan lebih
    baik daripada orang lain *tidak akan*
    menambah nilai lebih bagi kita. Toh
    kita tidak bisa hidup tanpa orang lain.

    Jadilah beton dalam bangunan. Meski
    tidak nampak, namun sesungguhnya ialah
    yang menjadi penyangga kokohnya sebuah
    bangunan. :-)

6. Cari sumber informasi yang terjamin
    kebenarannya.


    Perbedaan bisa muncul karena informasi
    yang salah. Oleh sebab itu, pastikan
    sumber informasi kita bisa terjamin dan
    dapat dipercaya kebenarannya. Lebih
    bagus lagi jika disertai bukti yang
    mendukung.

7. Koreksi diri sendiri sebelum
    menyalahkan orang lain.


    Menyalahkan orang lain terus menerus
    tidak akan banyak membantu kita. Bisa
    jadi kesalahan sebenarnya terletak pada
    diri kita. Karenanya, koreksi diri
    sendiri terlebih dahulu merupakan
    langkah yang paling bijaksana.

So, berhentilah menyesalkan perbedaan.
Karena jika tidak, Avila akan
kehilangan sumber kebahagiaan! :-)

Senin, 08 Februari 2016

Jodoh itu "balance"

Dalam suatu pasangan itu ada laki-laki dan perempuan. Jika salah satu di antara pasangan udah ngerasa siap dan cukup umur untuk berkomitmen dan serius ke tahap pernikahan maka tidak jarang pasangan satunya ngerasa belum siap dengan alasan yang bermacam-macam itu sih klasik banget dan udah biasa, namun ketika hubungan itu berakhir salah satu pasangan yg bilangnya tadi belum siap eh malah bertemu dengan seseorang yang baru malah ngajakin nikah, emang sih kita selalu bisa membuat buat orang lain berubah dan itu secara gak langsung doamu terjawab bahwa dia bukan jodohmu. karena kalau dia jodohmu dia akan berpikir dan berubah menjadi lebih baik karena dirinya sendiri bukan karena orang lain.
Kalo cuma salah satu yg mau nikah jadinya gak balance, yg bikin ngerasa berjuang sendiri padahal kan untuk kehidupan ke depan untuk jadi sebuah pasangan.
it's so simple jodoh kita itu yang ketika kita bertemu dengan orang, siapapun dia, namun dia orang yg beriman dan jika laki-laki mampu menjadi penuntun kita sedangkan untuk perempuan yang mampu berbakti kepada semuanya maka tidak menutup kemungkinan itu jodoh kan laki-laki yang baik untuk perempuan yang baik serta perempuan baik untuk laki-laki baik.
Sebagai manusia biasa perbaiki niat hati lalu pantaskan diri, jodoh itu balance. Ya bisa di bilang seperti itu karena terkadang yang kita harapkan tidak sesuai dengan yg kita inginkan itu akan menjadi hal yang mengecewakan namun ketika menikah itu semua ada sebab dan akibat maka selama saling memahami itu akan menjadi hal yang luar biasa.

Karena untuk berkomitmen dan menikah itu tidak untuk satu bulan, satu tahun tapi untuk selamanya bersama di dunia sampai akhirat.
What gue ngomong panjang lebar tentang jodoh kaya gue pernah nikah aja, owh engga ini gue tulis atas pengamatan gue dari gue pribadi dan orang-orang sekitar gue.
Intinya lu ketemu jodoh lu ketika lu siap dan pasangan lu siap buat bener-bener beriman dan dari situ lu yakin pasangan yg ngajak berkomitmen itu gak main-main.
Semua orang perlu tindakan nyata bukan hanya omongan doang!!!

Jumat, 27 November 2015

Di Mulai Dari Diri Sendiri Untuk Suatu Perubahan Hal Yang Diinginkan

Bumi yang semakin panas dan sampah pun sudah tak terbendung lagi bertumpuk-tumpuk di TPA(tempat pembuangan akhir) sampah itu buat apa? Mungkin salah satunya mendaur ulang itu solusi yang sudah terjadi namun hal lain yang dapat dilakukan adalah mengatasi penggunaan barang-barang yang hanya sekali pakai langsung buang misalnya botol minum kemasan dan kantong plastik. Itu hal yang sangat mudah dan bisa dilakukan siapapun untuk mengatasi itu semua, misalnya saja yang biasanya ke mana-mana sering beli minum air kemasan apalagi yang air putih itu bisa dengan membawa dari rumah dengan membeli botol minum yang bisa di bawa ke mana-mana dan praktis jadi dengan itu kita tidak hanya bisa berhemat namun bisa juga mengurangi membeli air minum botol yang hanya digunakan sekali pakai jadi dengan itu kita bisa mengurangi banyaknya sampah.
Selain itu ketika kita kepasar yang biasanya beli di satu penjual dengan satu kantong plastik lalu beli di penjual lain dengan satu plastik juga kalau tiap hari belanja 10 kantong jadi berapa banyak dalam sehari dunia menambah tumpukan sampah? Solusi dari ini cuma si pembeli yang bisa mengatasi barang belanjaan mana yang bisa digabung dengan barang belanjaan sebelumnya dan mengatur barang belanjaan yg kering dan basah untuk di kelompokkan sehingga dengan itu kita dapat mengurangi pengguanaan plastik.
Yang saya tulis ini bukan untuk menggurui siapapun tapi harapan saya pembaca dapat membantu berpartisipasi dalam mengurangi pengurangan sampah dimanapun pembaca berada, dan semua ini tidak hanya saya ceritakan dan ajukan di blog saya ini tetapi saya sendiri sedang melakukan hal ini khususnya diri saya sendiri untuk mengurangi pemakaian penggunaan kantong plastik yang saya usahakan ketika saya hanya beli sabun mandi atau pasti gigi saja saya tidak meminta untuk di beri kantong plastik tapi setelah transaksi saya meminta barangnya saja untuk di berikan lalu barangnya saya masukkan dalam tas dan untuk mengurangi pembelian air minum botol kemasan di warung itu biasanya saya membawa botol minum yang isinya air putih biar mudah untuk di bawa, bisa hemat tidak mampir ke warung ketika dipertengahan jalan atau sedang ada urusan-urusan penting.
Karena saya dan kita semua tidak mampu untuk mengolah daur ulang sampah plastik namun kita bisa berpartisipasi dalam mengurangi penggunaan kantong plastik dan botol minum plastik sekali pakai.

Bumi yang semakin panas dan sampah pun sudah tak terbendung lagi bertumpuk-tumpuk di TPA(tempat pembuangan akhir) sampah itu buat apa? Mungkin salah satunya mendaur ulang itu solusi yang sudah terjadi namun hal lain yang dapat dilakukan adalah mengatasi penggunaan barang-barang yang hanya sekali pakai langsung buang misalnya botol minum kemasan dan kantong plastik. Itu hal yang sangat mudah dan bisa dilakukan siapapun untuk mengatasi itu semua, misalnya saja yang biasanya ke mana-mana sering beli minum air kemasan apalagi yang air putih itu bisa dengan membawa dari rumah dengan membeli botol minum yang bisa di bawa ke mana-mana dan praktis jadi dengan itu kita tidak hanya bisa berhemat namun bisa juga mengurangi membeli air minum botol yang hanya digunakan sekali pakai jadi dengan itu kita bisa mengurangi banyaknya sampah.
Selain itu ketika kita kepasar yang biasanya beli di satu penjual dengan satu kantong plastik lalu beli di penjual lain dengan satu plastik juga kalau tiap hari belanja 10 kantong jadi berapa banyak dalam sehari dunia menambah tumpukan sampah? Solusi dari ini cuma si pembeli yang bisa mengatasi barang belanjaan mana yang bisa digabung dengan barang belanjaan sebelumnya dan mengatur barang belanjaan yg kering dan basah untuk di kelompokkan sehingga dengan itu kita dapat mengurangi pengguanaan plastik.
Yang saya tulis ini bukan untuk menggurui siapapun tapi harapan saya pembaca dapat membantu berpartisipasi dalam mengurangi pengurangan sampah dimanapun pembaca berada, dan semua ini tidak hanya saya ceritakan dan ajukan di blog saya ini tetapi saya sendiri sedang melakukan hal ini khususnya diri saya sendiri untuk mengurangi pemakaian penggunaan kantong plastik yang saya usahakan ketika saya hanya beli sabun mandi atau pasti gigi saja saya tidak meminta untuk di beri kantong plastik tapi setelah transaksi saya meminta barangnya saja untuk di berikan lalu barangnya saya masukkan dalam tas dan untuk mengurangi pembelian air minum botol kemasan di warung itu biasanya saya membawa botol minum yang isinya air putih biar mudah untuk di bawa, bisa hemat tidak mampir ke warung ketika dipertengahan jalan atau sedang ada urusan-urusan penting.
Karena saya dan kita semua tidak mampu untuk mengolah daur ulang sampah plastik namun kita bisa berpartisipasi dalam mengurangi penggunaan kantong plastik dan botol minum plastik sekali pakai.

Mulailah untuk perduli terhadap lingkungan untuk anak cucu di masa yang akan datang.

Sabtu, 14 November 2015

Cinta itu fitrah bukan fitnah


Saya menulis ini ketika malam minggu yang lagi tidak ingin ke mana-mana namun lagi pengen cerita tentang suatu hal yang lagi menarik untuk dibuat sebuah tulisan dari sisi pandangan saya. Ini cerita terjadi bisa jadi dari orang di sekitar kita sampai kalangan selebriti.
Ini tentang sebuah hubungan, di mana terdapat suatu hubungan yang biasanya yang ngakunya gak ada apa-apa ccuma temen atau cuma kakak adik aja atau malah menyatakan ada hubungan dengan orang tersebut di mana-mana khususnya di sosial media yang membuat orang-orang kepo pengen tau dan jadinya fitnah, al-hasil setelah tau di kepoin malah marah-marah gak suka tapi kan kamu yang punya hubungan yang menyatakan bahwa ada apa-apa, kaya friendzone tapi gak enaknya itu kalau lagi ada apa-apa gak bisa menuntut si-dia berbuat lebih.
Hal tersebut bisa di pandang dari sisi lain di mana sosial media tempat siapapun buat melakukan apapun namun lagi-lagi harusnya si pasangan dan si dia ya intinya si pemilik akun yang mem-filter apa yang di ungkapkan ke depan umum sehingga bukan menjadi informasi yang berujung fitnah namun informasi yang dapat menilai seseorang pemilik akun dari sisi lain untuk sebuah kebaikan. Di sini saya tidak menyalahkan siapapun tentang itu karena itu urusan si pemilik akun namun biasanya orang menilai si pemilik akun itu dari apa yang telah dia posting di sosial medianya walaupun menurut dia tidak seperti itu.
Eh kok ngebahas sosial media sih tapi ya emang bener sekarang segalanya bisa diketahui dari sosial media aja walaupun tidak jarang ketahuan dengan kepergok di mall atau di tempat makan sekarang udah zaman si orang tersebut yang menyatakan sesuatu tersebut ke depan umum dengan sendirinya. Saya membuat tulisan ini bukan bererti saya tidak pernah mengalami namun saya menulis ini karena sedikit banyak dari pengalaman saya pribadi yang seiring berjalannya waktu bahwa itu sebuah kesalahan yang ada pepatah mengatakan “jangan bermain api bila tak sanggup memadamkannya” dan itu benar bahwa jangan memulai sesuatu yang membuat kita tidak tahu bagaimana cara menyelesaikannya.
Jadi cinta itu fitrah, ya ampun si penulis belagak sok tau banget tentang cinta padahal tau apa? Tapi memang benar cinta itu fitrah bukan fitnah jika tuntun ke arah yang benar maka akan membuat suatu kebahagiaan dunia akhirat namun bila membiarkan fitnah itu menjadi berlarut-larut maka bisa jadi suatu saat akan berbalik sangat menyakitkan.
Mungkin cukup saja cerita saya ini berharap apa yang saya tulis tidak menyinggung perasaan pembaca namun bisa menjadikan pembaca untuk menjadikan cinta itu menjadi sebuah kebahagiaan yang baik untuk dirinya sendiri maupun orang di sekitarnya.
Sekian
Terima kasih

Kamis, 12 November 2015

Jadi mahiswa dan siswa itu berbeda loh dek....



Selamat sore atau siang atau selamat apalah untuk adik-adikku yang sedang membaca ini, tulisan ini buat ketika cuaca sedang hujan di tanggal 12 November 2015 di saat lagi kangen kalian, sekarang lagi nulis ini setelah proposal skripsi di acc yang di kerjakan 4 bulan atau 120 hari jadi kalau di kurang 2 hari tinggal 118 hari lagi ya? Hahahahaa ya sudah lah di sini aila lagi gak pengen cerita skripsi ko aila Cuma mau cerita tentang kuliah aila yang sudah lebih 4 tahun.
Mungkin untuk hayda masih di masa-masa sibuk rapat lah praktikum lah kuliah lah tugas lah begadang lah dengan sedikit menyempatkan untuk mencari suasana baru entah itu hanya sekedar berkumpul bersama kawan-kawan untuk nongkrong atau nonton atau bahkan keluar kota untuk menghilangkan kepenatan lingkungan kampus, itu normal untuk kita yang berada jauh dari orang tua dan sewajarna secukupnya saja.
Sekarang aila nulis ini udah semester 9 masa di mana di tanya “udah semester berapa?” “udah lulus?” ”lagi skripsi?” ”adenya masih sekolah atau udah kuliah” ”udah semester berapa adenya?” ”mau ngelanjutin di mana adenya?” pertanyaan yang jawabannya entah jadi penyemangat untuk segera lulus namun terkadang lama kelamaan risih hanya karena gak sesuai kondisi aja. Jadi yang awal-awalnya di tanya ”baru masuk kuliah ya?” ”kuliah di mana?” ”jurusan apa?” masa-masa itu masa-masa perpindahan dari siswa ke mahasiswa masa yang menurut aila dari remaja ke dewasa masa perpindahan masa kaget dengan kehidupan baru mungkin untuk hayda udah dari SMA kan udah tinggal terpisah tapi kita tunggu aja nanti cerita dari hayda :D. Dari awal di antar mendaftar kuliah selanjutnya tes, diterima lalu daftar ulang dan diantarkan mencari kost lalu di tinggalkan abah kembali ke rumah lalu lah jadi anak kost bukan jadi anak rumahan lagi yang ada bikinin makan nyuciin baju (padahal kalau aila di rumah aila yang nyuci) nyapu rumah, makan rame-rame berlima lalu rebutan remote TV atau komputer sebelum di beri laptop masing-masing kalau sekarang sih udah punya masing-masing bahkan ada yang punya 2 laptop (itu aku hahahaha) masa-masa yang sekarang sangat dirindukan.
Hal yang mesti dipikirkan setelah tau bakalan merantau adalah tujuan kuliah kamu apa dan nanti hasilnya jadi apa dan hal pertama kali kamu pikirkan setelah kamu jadi anak kost adalah belajar makan sendiri dan berhemat sampai uang di kirimin kembali ya dengan persediaan beras, mie instant,susu dan air galon itu faktor hal penting aila padahal telur termasuk juga tapi tau kan kalau aila gak bisa bisa makan telur jadi gak masuk deh dari list aila. Untuk itu semua hal yang aila inginkan aila membuka diri untuk lingkungan baru karena kalau gak gitu ya gak ada kawan, jadi dengan membuka diri berteman dengan siapa saja dan menerima kita apa adanya itu sangat penting untuk masa pertemanan yang lama selain itu juga dengan ikut organisasi bisa nambah teman-nambah cerita nambah pengalaman walaupun cuapeknya tapi kalau di nikmati rasa cuapeknya hilang ko. Hal lain yang aila pengen melihat, datang dan menikmati hal yang belum pernah aila lakukan dan alhamdulillah aila banyak mendapatkan apa yang ingin aila dapatkan.
Tulisan ini aila buat bukan menjadikan Hayda & Haybi seperti yang aila inginkan namun ini hanya cerita aila yang ngapain untuk diceritakan ke orang lain sedangkan sodara sendiri gak ada yang tau dan mau bercerita ke orang lain ceritalah dulu ke lingkungan sekitar kita ya jadinya kepada kalian lah aila bercerita di blog aila yang sudah berdebu hihihihihiii.
Beberapa hal penting yang pernah aila alami selama kuliah ya diantaranya di tinggalkan kawan hanya karena laki-laki maksudnya aila dengan beberapa kawan yang lumayan akrab dan diantara kami itu ada yang punya pacar satu angkatan karena salah paham lalu lah ada konflik untuk beberapa waktu tapi di balik itu semua aila berpikir bahwa aila tidak bisa hanya berkawan dengan satu lingkungan tapi aila perlu waku dengan lingkungan lain apalagi jauh dari orang tua ketika kita perlu pertolongan kan orang yang pertama di minta tolong kan kawan kita terlebih dahulu setelah kita bisa mengatasi barulah kita bercerita ke orangtua. Hal lain aila pernah ikutan program penurunan berat badan tanpa seizin orang tua dan dengan hasutan si coach dan kepengen punya penghasilan aila ikutan juga untuk marketingnya nah di waktu itu aila mengalami motor yang di bobol dengan ganti rugi yang banyak terus sempat di tilang polisi ya itulah diantara akibat melakukan hal tanpa sepengetahuan orang tua jadinya setelah itu sadar apapun yang dilakukan seorang anak yang belum menikah semua itu masih tanggung jawab orang tua, dan itu pelajaran berharga banget buat aila, ridho Allah swt ridho orang tua.
Hidup di kost sama di rumah ya enakan hidup dirumah sih kalau udah semester akhir gini soalnya kalau udah sibuk skripsi dan bolak-balik kampus buat konsul kalau ada yang masakin dan nyuciin baju kan enak juga tapi kalau di awal-awal kuliah ya emang seneng lah yang biasanya di rumah kalau mau pergi pasti bilang ke orang tua dulu dengan alasan yang macem-macem tapi kalau dikost ya semaumu lah tapi asal ingat apa yang dilakukan itu masih menjaga nama baik orang tua itu penting banget. Oh iya kelupaan males nulis kembali ke atas untuk nyuci sendiri masak sendiri makan sendiri pun hal yang semaunya kapanpun untuk dilakukan karena hal yang mengontrol kondisi dan keadaan kita ya Cuma diri kita sendiri gak ada mamah di samping yang bikinin teh hangat kalau gak enak badan terus abah buat nyariin nasi sop kalau gak mau makan.
Jadi diatas itu semua aku bahagia mempunyai kalian Hayda & Haybi.
Bersambung......

Selasa, 29 September 2015

Ini hal yang patut saya pertanyakan untuk diri saya



Saat ini di usia saya 20 tahun terkadang saya bingung ketika ada kata-kata bahwa “temen yang jualan perfum kita jadi kecipratan bau harumnya juga sedangkan temen yang suka mabuk-mabukkan kita bisa mabuk juga” di mana maksudnya kalau temen-temen di lingkungan kita baik maka kita akan baik juga terus kalo temen kita buruk orang akan mengenal kita buruk juga.
Tapi saya saat ini saya ingin mengenal semua tipe manusia, maksudnya saya ingin kenal dan berteman dengan semua orang dari berbagai pihak dan kalangan, kenapa? Ya karna saya suka mendengarkan cerita-cerita orang lain karena menurut saya seperti apapun dan bagaimanapun orang tersebut serta apapun yang dilakukan orang lain pasti ada maksud dibalik apapun. Saya pribadi menilai dan berpikir semua orang baik saya kurang suka untuk mengetahui keburukan orang lain, saya berpikir “sebuah keburukan itu biarlah dia dan TuhanNya yang tau sedangkan kelebihannya ya dia baik” itu menurut saya sih karna takutnya kalau kita tau kekurangan orang justru akan membuat kita membuat hal cerita yang menarik untuk diceritakan keorang lain maka lebih baik tidak tahu.
Dalam waktu setahun terakhir tepatnya dari akhir tahun 2014 saya merasa perlu lingkungan yang baru serta yang tidak berjangka setelah organisasi di kampus dan saya menemukan sebuah komunitas yang bertujuan untuk menyampaikan informasi halal atau haram yang ada disekitar kita. Awalnya hanya karna BC BBM dari murabbi waktu awal kuliah di awal kuliah terus ngajakin temen-temen buat ikut alhamdulillah ada yang ikut. Selain itu ada kenalan juga yang sebelumnya sempat kenal terus di kenalin sama temen yang lain akhirnya pada suatu hari ketemu sama temen yang ngajak buat bagi makanan, waktu itu diajakin malam jumata karna rencana bagi nasinya itu hari jumat, aku pikir itu syukuran atau haulan aja ternyata itu agenda rutin setiap jumat dan saya ikutan berpartisipasi kalau tidak ada kesibukan atau kuliah.
Awalanya specless berada di lingkungan ini, karna saya dalam beberapa waktu itu berpikir kembali ke diri saya “apa tujuan hidup saya? Mau jadi apa saya nanti?, istri? Emang kapan saya menikah? Belum ada calonnya juga kan? Udah bahagiain orang tua? Udah wisuda? Maunya berbagi cerita yang menginspirasi banyak orang”. Setelah saya bertanya ke diri saya atas itu semua maka saya harus menjalani itu semua satu per satu dan yang dalam dekat ini saya selesaikan adalah harus segera wisuda karna itu harapan orang tua, selanjutnya kerja, nah kerja? Mau kerja apa? Mengabdi? Berbagi? Ok berbagi itu apa bedanya sama mengajar menjadi guru? Hanya saja ketika kamu jadi guru semuanya terjadwal bangun pagi dan mengajar, mungkin tak sesimple itu tapi toh lebih dari 25 tahun abah sudah betah aja jadi guru sampai di tawarin jadi kepala sekolah aja gak mau, so yang penting tetap bisa berbagi dan bercerita kepada orang lain. Ok saya itu rencana kedepan saya tapi saat ini? Saya memang fokus dengan proses skripsi saya tapi dengan kegiatan rutin berbagi makanan dan sembako di komunitas itu membuat saya merasa bisa berbagi kebahagiaan dengan orang dan melihat banyak orang tersenyum.
Lingkungan itu nyaman dan membuat suatu kebahagian kepuasan batin, dari berbagai pengalaman berbagai cerita anggota yang lain padahal anggotanya cuma 5 orang cuma ini luar biasa. Tapi di sisi lain saya punya lingkungan yang bermacam-macam, maka saya bagian dari orang yang seperti apa?
terkadang dari lingkungan yang kurang baik apa saya ketularan dengan dengan ketidakbaikan itu? lalu lingkungan yang kurang baik itu harus diapakan? dibiarkan lalu ditinggalkan begitu saja? haiiii seperti itu kah? bukankah setiap orang berhak untuk menjadi baik? bukankah sesama manusia saling tolong menolong untuk memperbaiki diri? bukankah setiap orang dipertemukan pasti ada tujuan-tujuan tersendiri? bukankah memberi tahu hal yang orang lain belum tau itu suatu hal kebaikan? jika dengan lingkungan baik kita harusnya sama-sama menyebarkan kebaikan untuk orang lain sedangkan untuk lingkungan yang masih kurang baik kita rangkul untuk menuju kebaikan?
entahlah, hanya saja setiap manusia pemikiran tak sama & tak setujuan tapi setiap manusia punya hati nurani & setiap manusia berhak berbagi kebaikan serta kebahagiaan.