Kamis, 11 Maret 2021

Why me Resign? (Part 1)

Saat aku bercerita ini aku sudah berhenti bekerja menjadi karyawan yang pergi jam 8 pagi lalu pulang jam 4.30 sore, sekarang aku memutuskan untuk menjadi ibu rumah tangga dengan 2 anak laki-laki yang semakin ke sini semakin sadar mereka lebih memerlukan aku. Saat aku bercerita ini aku sudah hampir lebih satu tahun setengah berhenti bekerja dan ada beberapa orang luar (bukan keluarga initi) yang mendukung keputusanku untuk berhenti bekerja, tak jarang ada yang berkata “bagus kamu berhenti” atau ada juga yang bilang “pantesan berhenti”. Ya walaupun banyak faktor ku untuk memutuskan berhenti namun kali ini aku akan bercerita tentang prinsip. Ya tentang prinsip. Dari awal lulus kuliah aku ingin bekerja di perusahaan swasta dengan bayanganku gajihnya besar dan bisa beli berbagai hal yang aku inginkan dan yang pasti liburan keliling Indonesia. Tapi itu cuma mimpi dan bayanganku, ternyata orang tuaku punya keinginan lain untukku dan untuk perkerjaanku, lalu ku putuskan untuk menuruti keinginan orang tuaku dan tanpa membuat sebuah penyesalan di masa mendatang. Bagaimana cara membuat keputusan tanpa ada penyesalan di kemudian hari? Ya kita manusia harus punya prinsip. Prinsip kuat yang kita genggam erat menjadi acuan perjalanan hidup. Apa prinsipku? Prinsip ku simple kok “bermanfaat untuk orang banyak”, itu yang membuatku menerima untuk menjalani sebuah keputusan untuk bekerja di pemerintahan. Itu di mulai sejak januari 2017 berjalan-berjalan-berjalan dengan seiring berjalannya waktu singkat cerita aku menikah di akhir tahun 2017 lalu mulai hamil di Maret 2018 lalu di tahun yang sama tepatnya bulan November awal aku melahirkan lalu cuti 2 bulan lalu kembali masuk kerja sampai bulan juli 2019 sesudah libur idul fitri paska mudik liburan lebaran ke Jawa lalu aku resign. Perjalanan menjadi karyawan di pemerintahan selama dua setengah tahun yang cukup bagiku, bahkan sangat cukup dengan pencapaian karir dan sesuatu hal lain di mana tujuanku bekerja yaitu untuk bermanfaat untuk banyak dan bisa berkunjung ke beberapa kota itu tercapai, jadi bagiku itu semua lebih dari cukup lalu setelah itu cukup bagiku untuk bermanfaat di pemerintahan sekarang saatnya aku kembali dan melanjutkan bermanfaat untuk banyak orang di hal lain yaitu di bidang sosial yang tidak berkaitan dengan pemerintahan, sekaligus fokus di rumah dengan anak-anak untuk mengikuti proses tumbuh kembangnya dan membimbing mereka. How you feel now? I’m very happy Alhamdulillah, selalu bersyukur kata pak suami. Bagaimana jika saat ini aku masih bekerja dengan memiliki dua anak sekaligus? Sepertinya pikiranku tak mampu jika harus bekerja jam 8 pagi sampai jam 4.30 sore tanpa bersama anak-anak, karena pikiranku terrbagi-bagi sehingga di aku nya yang menjadi pemarah, karena psikologiku yang meminta anak untuk memahami aku bukan aku yang memahami anak-anak, sedangkan kondisiku sekarang membuatku lebih bisa menahan diri dan berpikir sabar kalau hadirnya anak-anakku saat ini yak karena memang aku yang meminta dan aku harus merawat serta membimbing mereka lalu memberikan mereka waktuku, dengan itu aku enjoy dan santai tanpa beban bersama mereka. Jadi kembali ke prinsip awal tadi bahwa aku bekerja agar bermanfaat untuk banyak orang lalu ketika aku sudah mulai tidak dibutuhkan lagi di situlah keputusan bulat untuk berhenti berkerja. Lalu aku fokus terhadap orang yang memerlukan aku yaitu keluargaku, tapi seiring berjalannya waktu dengan usaha yang kujalani saat inipun bisa bermanfaat untuk banyak orang dengan cakup lingkungan yang lebih besar lagi. “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia” (HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni. Hadits ini dihasankan oleh al-Albani di dalam Shahihul Jami’ no:3289) So jangan lupa bersyukur ya :) make your life always happy for you & people your love :)

Senin, 15 Januari 2018

Lelaki yang tidak kuinginkan (Part 1)

Lelaki yang tidak kuinginkan (Part 1) Tulisan ini aku tulis ketika aku lagi di kantor sedang gak ngapa-ngapain lebih tepatnya lagi males kerja walaupun lagi ada deadline kerjaan di tahun lalu dari P4TK Bandung sih bukan dari kantor jadi mendadak pengen nulis dan ngeblog. Semoga menjadi awal tahun 2018 yang manis  ini hanya sedikit cerita tentang pertemuan aku & suami tercinta hingga hari pernikahan kami. Mungkin sebagian orang mungkin lebih tepatnya kawan-kawan kuliah yang sudah jarang berkomunikasi akan kaget dengan kabar rencana pernikahan ku di Desember 2017 lalu. Ya mungkin karena tidak ada postingan di sosial media manapun hingga akhirnya ada kabar yang beredar tentang rencana pernikahan itu. Semua itu bermula ketika aku selesai sidang akhir lalu menyelesaikan masa revisi dan lain-lainnya maka sesudah itu saya kembali ke rumah orang tua dan mulai mencari pekerjaan. Tepatnya di 2016 akhir aku melamar pekerjaan tanpa tau dia juga melamar pekerjaan di tempat yang sama lalu bekerja di tempat dan di ruangan yang sama bahkan sampai sebelahan meja. Januari berlalu februari berlalu dengan biasa aja dan kami bekerja dengan seharusnya pegawai baru walaupun sering di olok-olokin buat jadian tapi buat aku tetap biasa-biasa aja, karena dia laki-laki yang awlanya aku hindari untuk sekedar jalan dengan ketidakjelasan. Di pertengahan bulan maret aku ke rumahnya untuk mengantar undangan keluargaku lalu siangnya di kantor dia cerita kalo bapak bilang “calon menantuku datang” sontak aku kaget dan langsung mikir ini ada apa yang ngebuat jadi gak karuan rasa berhari-hari. Rasa campur aduk menjadi ketakutan itu mendomininan karena ini akan terjadi dalam waktu cepat namun aku pikir aku belum siap dan masih mendominan rasa ketakutan apa aku mampu?. Hari terus berganti namun tidak ada tanda-tanda rencana itu akan terlaksana dan aku bisa dengan tenang untuk sementara waktu. Maret berlalu hingga april berlalu mei berlalu hingga juli bulan ramadhan pun berlalu dengan damai dan tenang hingga akhir juli tepatnya di 25 Juli 2017 sore dia whatsapp aku dan menyampaikan keinginannya untuk datang ke rumah dan menemui orang tua ku. So nervous ba’da isya dia beneran datang sendirian dan selama dia datang duduk di ruang tamu menghadap orang tua ngobrol dengan santai dan aku cuma diam gak ngomong apapun selama pembicaraan itu berlangsung dengan perasaan campur aduk. Sesudah itu besok subuhnya dia whatsapp aku Cuma buat nyanyain “kok diem? Galau ya?” hahahhahahaa aku hanya selalu mengontrol diri dengan surah Al-Baqarah ini: وَعَسَىٰ أَن تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ ۗ وَاللَّـهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al Baqarah: 216). “Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” (QS. An-Nisa: 19) Gak pasrah tapi lebih ke tawakal dan berserah diri mana yang seharusnya terbaik untukku saat ini dan kedepannya. PS: nulis ini sambil dengerin lagu OST Descendants Of The Sun streaming YouTube

Senin, 21 November 2016

PERANCANGAN APLIKASI MONITORING KETERSEDIAAN TERNAK DENGAN METODE RAPID APLICATION DEVELOPMENT

Jurnal hasil skripsi saya yang telah saya selesaikan dalam setahun terakhir lebih tepatnya sejak 13 Oktober 2015 sampai 26 Agustus 2016
Sengaja saya share mungkin ada yang memerlukan
Semoga bermanfaat

Untuk pertanyaan apapun itu bisa hubungi saya di kontak saya di samping  ==>>

Minggu, 20 November 2016

7 tips sehat ala Avila

Hai sahabat sehat semua kali ini aku bikin tips sehat ala aku karena akhir-akhir ini kegiatan aku memerlukan pemikiran yang maksimal jadi kekebalan tubuh ku kadang menurun sehingga membuat aku harus ke dokter lalu di suruh minum obat agar kembali pulih namun aku merasa ada yang aneh dengan ritme hidupku yang harusnya sih aku bisa mengatasi keadaan diri sendiri untuk sehat dan tetap fresh aku memutuskan untuk hidup sehat dan olahraga yang sebelumnya males banget buat olahraga.
Jadi ini beberapa hal yang aku lakukan buat ngejaga pola hidup sehat ala Avila
1.         Makan yang cukup dan sehat dengan banyak makan ikan segar dan sayur dengan waktu yang hampir bersamaan setiap harinya atau disiplin.
2.         Menurangi gula putih atau biasanya kalau bikin jus biasanya kalau bisa gak pakai gula putih tapi kalau memang perlu bisa dengan menggunakan madu yang telah dipastikan asli.
3.         Jangan tidur setelah makan kalau bisa minimal 1-2 jam setelah makan baru boleh tidur tapi kalau aku kalau bisa gak tidur siang namun lebih ke mengisi waktu tidur siang dengan nonton
atau baca buku.
4.         Tidur yang cukup 6-8 jam sehari jadi jangan begadang!!! Jadi selama balik ke rumah gak nge-kost lagi yang biasanya jam 10 kadang masih nongkrong ya sekarang kalo jam 10 gak bisa di cari lagi karena udah tidur dan secara gak langsung pasti bangun subuh karena badan ngerasa tidurnya udah cukup.
5.         Olahraga yang cukup minimal 30 menit sehari kalo lebih lama lagi lebih bagus, jadi dengan olahraga tubuh menjadi lebih fresh dan biasanya aku olahraga di rumah aja kaya push up, shit up dan lompat tali itu semua diantaranya olahraga yang simple dan ngeluarin banyak uang dan bisa dilakukan di mana aja yang penting kita benar-benar niat mau melakukannya.
6.         Ganti cemilan kamu yang biasanya asin-asin atau manis-manis atau pedes-pedes dengan yang lebih alami yaitu buah-buahan, tapi untuk yang low budget ya cukup beli buah yang lagi musim saat itu yang lagi murah dan pastikan buah masih dalam keadaan fresh tapi untuk lebih simple-nya lagi buahnya di buat jus aja tanpa gula atau diganti dengan madu masukkan dalam botol simpan di dalam lemari pendingin jadi kalau lagi pengen ngemil minum itu aja.
7.         Dan yang terakhir paling penting minum air putih yang banyak yang manfaatnya gak Cuma buat kesehatan aja tapi buat kecantikan juga khususnya untuk mengencangkan kulit.
Which is itu aja hal-hal yang aku lakukan buat menjaga tubuh untuk tetap fresh dan sehat biar gak keseringan minum obat.

Semoga bermanfaat.

Kamis, 01 September 2016

15 Facts About Me In The Paper (Skripsweet)

1.        Suka banget makan mie instant bahkan bisa sekali makan abis 2 bungkus khusunya mie goreng biasanya kalo kuliah normal biasa aja sih bahkan normalnya sebulan sekali sekarang bisa sebungkus satu hari, yang lebih parah karena itu sempat sakit dan harus ke dokter sampai dibilangin sakit karena kecapean dan kebanyakan makan mie instant *ok dokter selalu tau.
2.        Dosen pembimbing dipilih sendiri dan alasan utamanya karena beliau supel bangettt
3.        Mengalami ganti dosen pembimbing pendamping karena beliau harus melanjutkan S3 ke Jepang
4.        Mengalami hal pergantian penguji setengah jam atau 10 menit sebelum sidang akhir
5.        Lebih sering mandi hahahaha yang biasa mandi cuma sekali atau dua kali karena skripsi bisa jadi tiga sampai empat kali sehari mandi dan bisa mandi tengah hari karena kepanasan dateng di kampus padahal kalau abis konsul itu di ruangan AC-nya dingin hihihihiii gugup
6.        Gak perduli berat badan kalau mau makan ya makan aja
7.        Males banget bales chat atau sms atau sejenisnya tapi gak males posting poto di instagram karena males mikir aja selain mikirin skripsi
8.        Nyoba puasa nongkrong tapi gak bisa jadi kadang masih nongkrong sekali-kali dan itupun weekend
9.        Makin egois, gak perduli sama orang lain dan pengennya orang yang memahami aku, oooh dan satu lagi aku gak bisa fokus bercabang kalo mau fokus satu ya satu aja.
10.    Kamar kost makin berantakan
11.    Insomnia sampai jam 1 atau jam 2 bahkan jam 3 karena gak mau gak tidur lagi, pokoknya susah banget buat tidur cepet
12.    Ngapus sosial media Path hahahaha gak penting
13.    Seminar hasil/sidang akhir itu 2 kali hiksss itu salah satu sebab keegoisan aku juga
14.    Sempat mau mencoba  hubungan serius terus pas mau sidang pertama hubungannya berakhir di masa-masa skripsi *salah satu sebab fokus sidang akhirnya kacau
15.    PDKT-an pada ilang karena aku yang males balas chat
16.    Berpuluh-puluh kali ikutan tes EPT buat syarat sidang nol hiksss bahasa inggris aku L
17.    Pengen dan ngebet banget lulus karena adeku yang paling bungsu akan kuliah jadinya gak mau sampai kejadian orang tua yang punya anak tiga harus ngebiayain tiga anak sekaligus buat kuliah, buat aku ini pertaruhannya harga diri anak pertama.
18.    Pernah sadar gak pegang kamera DSLR dari proposal sampai sidang akhir #kangenmoto #akubukanfotografercumasukamoto
19.    Rambutnya rontok maksimal sampai gak berani sisir pakai jari
20.    Gak pernah nonton drama korea
21.    Suka masak buat temen-temen di kost
22.    Sempat nyoba kerja yang berniat kerja sambil ngerjain skripsi
23.    Di pertengahan semester 10 kangen kuliah terus memutuskan untuk ngambil semester pendek biar kuliahnya sebentar aja
24.    Ngerjain revisi last minutes sebelum konsul selanjutnya
25.    Dan kebanyakan orang gak percaya kalau masa kuliah S1 aku 5 tahun hiksss

Tulisan ini akan diposting setelah aku selesai sidang akhir dan dinyatakan lulus
Gak usah terlalu dibawa serius santai aja ini cuma untuk mengevaluasi diri sendiri khususnya saya pribadi tidak bermaksud untuk menyindir atau menyinggung orang lain, harapannya dengan ini setiap pribadi dapat mengevaluasi dirinya sendiri, karena sesuatu yang baik maka datang yang baik dan untuk hal yang buruk akan dapat yang buruk juga.
Harapannya buat temen-temen yang lagi skripsi tetap semangat dan yakin sama diri sendiri, kok yakin sama diri sendiri, iya bener karena untuk masalah atau apapun itu yang datangnya dari diri kamu ya kamu sendiri yang harus menyelesaikan jadi untuk percaya diri kita harus tau kekurangan kita lalu bagaimana menyikapinya dan jangan pernah sombong untuk kelebihan yang kita punya.
Skripsi kamu ya cuma kamu yang tau, orang mah cuma komentar doang hati-hati terkontaminasi yaaa hihihihiii

*ini ditulis beberapa hari sebelum sidang lebih tepatnya 14 Agustus 2016 disaat suntuk dan pengen nge-flashback hidup aku akhir-akhir ini selama skripsi.

Sabtu, 06 Agustus 2016

Mencintai itu tentang rasa

Entah malam ini pikirannya melayang ke mana yang jelas ini tentang rasa.
Sesekali mencoba menerka-nerka menjadi sebuah tulisan tanpa pernah merasakan langsung.
Menjelaskan tentang cinta mungkin terlalu jauh namun tentang rasa
Ketika kita diberikan fisik yang normal dengan 5 indra yang lengkap dengan kaki yang mampu berdiri tegak rambut yang lebat oh sungguh ciptaan Tuhan yang luar biasa yang wajib untuk di syukuri, karena Tuhan tak menciptakan manusia tak sama, di antaranya Tuhan memberikan hal yang berbeda dalam hidup seseorang, seperti orang tersebut tak dapat mendengar namun orang itu mampu mengetahui berbagai hal yang berbunyi bahkan lebih yang dapat mendengar normal sekalipun. Tuhan maha adil menciptakan hal sekecil apapun dan sebesar apapun didunia ini.
Hal lain ketika sebuah pasangan memutuskan untuk menikah dengan fisik yang sempurna normal tanpa pernah berpikir suatu saat salah satu dari fisik itu akan tak berfungsi seperti lidah yang menyebabkan tidak dapat berkata-kata lagi padahal sudah terbiasa mengucapkan kata cinta kepada pasangan, mungkin ketika mata yang semula dapat melihat namun suatu ketika amanah mata tersebut sudah cukup maka jika setiap hari yang di lihat setelah bangun pagi itu adalah pasangan namun saat itu tidur dan tidak tidur keadaannya sama, atau mungkin telinga yang selalu mendengar hal-hal yang menyenangkan dari pasangan namun suatu ketika hal itu tidak akan pernah di dengar lagi, sampai aroma masakan atau wangi-wangian yang biasanya selalu mewarnai hari-hari kita itu menjadi tanpa aroma apapun. Bahkan pasangan yang sampai tua pun ketika dulunya yang mempunyai kulit kencang namun seiring berjalannya waktu pasti akan menua dan kulitpun akan berkerut dan mengendur di mana-mana. Semuanya terbiasa namun tak pernah memikirkan jika itu terjadi, dan ketika itu terjadi apa kita mampu menjadi seorang yang ikhlas? Ikhlas itu gak mudah namun ikhlas itu mudah ketika kita menjadi manusia yang bertakwa yang sadar hidup dan mati untuk apa.
Semua akan berubah PR manusia hanya membuat yang saat ini indah hingga besok dan seterusnya indah, namun hidup tak selalu tentang keindahan ada suatu ketika kita diajarkan sebuah keburukan namun bagaimana membuatnya tetap menjadi indah lalu mengemasnya menjadi hal yang luar biasa.
Menyadari bahwa mencintai itu tidak selalu dengan mata karena suatu saat ketika mata itu tak mampu melihat lagi semuanya akan sama menjadi gelap, ketika suara itu selalu terdengar namun dalam sekejap menjadi sunyi, ketika aroma yang sangat harum menjadi biasa saja tanpa aroma apapun, lalu ketika lidah selalu mengucapkan itu terdiam tanpa mampu mengucap, ketika tangan tak mampu menggengam, ketika kaki tak mampu berjalan, maka semuanya terasa hampa namun pasangan yang luar biasa tanpa pernah memandang itu menjadi suatu yang suram, untuk orang-orang yang mau menerima apa adanya walaupun sulit untuk ikhlas namun ketika keduanya saling menguatkan maka itu menjadi ujian yang luar biasa.

Karena komunikasi tidak selalu berbicara, pendengar, gerakan, sentuhan, pelukan namun itu semua tentang rasa, rasa keinginan untuk memiliki, bertahan, dan yakin maka untuk selamanya.

Cuma berlalu begitu saja

Terima kasih untuk cerita 20 bulan terakhir.
Yang aku sadari saat aku menulis ini adalah aku memang tidak pernah ada dalam hidup kamu, it’s not bad for me J
20 bulan saling mengenal ternyata belum cukup untuk aku yang terlalu keras kepala untuk menjalani hubungan yang ingin dibawa serius. Aku yang pernah sempat berangan setelah kamu lulus sarjana namun itu hanya berlangsung beberapa saat namun angan itu sirna dan akhirnya benar-benar hilang menjadi nyata itu tidak aku kagetkan lagi.
Terima kasih sudah membantu ku mencari tempat kerja praktik & membantuku menyelesaikan skripsi dan terima kasih pula tidak mempunyai kenangan yang harus diingat selama hubungan ini ada karena aku yang pernah ingin membuat kenangan ketika sudah halal bersamamu J
Aku yang tidak bisa menyeimbangi keinginanmu karena begitu keras kepalanya aku yang ingin melakukan apa yang aku mau. Dan aku belum layak menjadi seorang pendamping.
Ketika awal deket kamu yang lagi suka sama perempuan terus kamu ditinggal perempuan itu nikah lalu perlu waktu lama untuk melupakan perempuan itu di saat itu pula ku kenalkan dengan kawan perempuanku ternyata seiring berjalannya waktu kamu suka dengan kawan perempuanku tanpa ku ketahui dan pada akhirnya kalian sendiri yang menceritakan hal itu denganku setelah itu mungkin 40 hari lalu lah kamu memulai hubungan “berniat” serius Cuma berlangsung 67 hari itu berakhir dengan baik-baik tak lama berselang kabar macam-macam muncul aku mulai bingung dan mencoba membuka sosial mediamu ternyata sudah tak ada lagi yang berteman respon ku saat itu kaget dan owh seperti itu? Marah? Marah sih engga itu lain urusan aku dan selama 20 bulan temenan deket juga gak pernah ngelarang atau ngejelekin kamu, sadar banget belum ada hak atas diri aku untuk mengatur hidup kamu.
Chat terakhir saya di BBM itu “tidak mau merepotkan kamu lagi” itu yang harus aku lakukan.
Jadi setelah mendapat kabar kalau kamu sudah bersama pasangan kamu ya itu bukan hal yang aneh lagi itu wajar bahkan aku doakan kamu segera menghalalkan hubunganmu. Dari situ satu hal yang harus aku sadarkan ke diri aku yaitu aku tidak pernah ada dalam kehidupan kamu seperti hanya berlalu begitu saja mungkin ilustrasinya setelah kamu suka sama kawanku di saat itu kamu juga dekat dengan pasanganmu itu dan setelah kita yang menjalani hubungan kamu pun dekat dengan pasanganmu itu setelah hubungan kita berakhir lalu kamu menjalani hubungan dengan pasanganmu itu. Aku senang dan berterima kasih jika itu benar karena saat ini dengan kesendirianku itulah yang terbaik.
Selama 67 hari mencoba menjalani hubungan itu pun aku berusaha tidak bergantung sama kamu padahal aku perlu banget dan belajar tidak menuntut apapun walaupun ini cuma penilaianku aja.
Terima kasih telah membuat aku menjadi orang yang tidak mengatakan perasaan duluan itu hal penting karena tak selayaknya aku menilai walaupun Siti Khadijah yang melamar Nabi Muhammad SAW duluan tapi gak tau kenapa waktu sama kamu itu aku dibuat untuk tidak mengungkapkan dulu.

Gak perlu kuceritakan hal-hal yang jelek ke orang lain tentang kamu biarkan orang yang tau tentang kita bakwa kamu baik menjagaku selama kamu sama aku, biarkan aku yang tau dan ku harapkan kamu tidak memperlakukan pasanganmu saat ini seperti kamu memperlakukan aku, mungkin kamu lupa apa tapi sudah setiap orang mungkin perlu proses. Tak ada yang harus aku jelaskan ke orang-orang tentang kamu di hubungan yang sudah berakhir. Aku ingat kebaikan-kebaikanmu tapi bukan berarti aku masih berharap atas diri kamu, Cuma gak mau jadi orang yang kacang lupa kulit.
Saat ini aku tidak beranggapan kamu salah dan aku juga tidak salah, karena apa yang kamu lakukan saat ini itu pilihan kamu atas ketidaktahuan aku karena kita sudah tidak berkomunikasi lagi dan aku ya masih keras kepala gak mau disalahkan karena selama menjalani hubungan yang ngomong itu cuma kamu sedangkan aku gak pernah ngomong atau menuntut apa yang seharusnya kamu lakukan ke aku *gak usah mempertanyakan itu apa.
so selamat menempuh hidup baru :)




*Tulisan ini dibuat tidak bermaksud untuk menjelek-jelekkan ataupun membuka aib orang lain